Waktu Akan Memaksamu Untuk Pergi

Jumat, Juni 15, 2018
SUASANA KOST DI WAKTU LEBARAN HE...HE...
Pekerjaan bukan soal uang, tapi bagaimana Anda berguna di tempat Anda bekerja. Ketika peran Anda sudah mulai tak penting lagi bagi perusahaan, beristirahatlah sejenak. Pikirkan apa yang telah Anda lakukan dan kembali ketujuan Anda.

Kalau tidak satu visi dan misi lagi, apa salahnya anda resign atau waktu akan memaksa anda untuk pergi. Saya memulai karir sebagai design dan layout di salah satu surat kabar di Kota Padang. Bekerja di sana merupakan tawaran dari senior di kampus dulunya. Waktu itu saya baru dua minggu menamatkan study di kampus. Tentunya ini menjadi hal yang membahagiakan waktu itu, karena tak butuh waktu lama untuk menjadi pengangguran.

Namun, saya berniat hanya satu tahun bekerja di sana. Karena saya tahu resiko bekerja sebagai design dan layout. Pekerjaan dengan deadline harian ini mengharuskan saya untuk masuk kerja shift di malam hari. Ya... Sorenya sudah di kantorlah.

Apa yang saya dapatkan di sini? Banyak, selain meningkatkan pengetahuan dan keterampilan. Tentunya ini menjadi pengalaman pertama saya bekerja secara profesional. Berbagai karakter akan kita temui. Namun, kesimpulannya bekerja di media itu menyenangkan. Kerjaannya kelihatan santai tapi penuh deadline, bisa jadi anda akan lembur hingga pagi he... he...

Ternyata sesuatu itu sesuai dengan niat. Saya bekerja sebagai design dan layout di surat kabar tersebut hanya satu tahun. Hal ini disebabkan karena ada kesempatan yang lebih baik dan kesempatan itu sesuai dengan passion saya, yakni berhubungan dengan IT.

Dan sayapun bekerja sebagai web administator di salah satu media online masih di Kota Padang. Awalnya memang tidak berjalan mudah. Kenapa? Ekspetasi perusahaan itu tentunya lebih besar dari pada tempat kerja saya sebelumnya. Bagi saya inilah tantangan, apakah saya mampu menciptakan zona nyaman? atau saya hanya akan menjadi mentimun bungkuk di perusahaan itu?

Seiringan berjalan waktu, saya menemukan zona nyaman, entah itu berkat kesabaran atau karena Allah masih sayang sama saya. Saya mencoba untuk menata kehidupan dengan baik, mencoba untuk melangkah menuju kehidupan selanjutnya. Bagi lelaki pekerjaan adalah bentuk harga diri, tentunya bukan masalah lagi.

Tapi satu hal yang saya lupa waktu itu, sesuatu itu tidak semudah yang kita inginkan dan rencanakan. Kalau ngak kata Allah, ya ngak akan terjadi. Walaupun semua tenaga dan fikiran dikerahkan.
SAYA MERASA MUDA KALAU BERGABUNG DENGAN MEREKA


Dua hal yang saya alami secara beruntun waktu itu, gagal dalam soal jodoh dan kehilangan pekerjaan. Tentunya saya frustasi. Namun, Alhamdulillah saya tidak lupa kepada siapa harus mengadu. Selain selalu mendapat support dari keluarga, saya juga mencoba berani mencari tantangan baru, walaupun saya ngak tahu apa yang akan terjadi nantinya. Yang penting selalu berusaha dan berdoa (ini bukan riya ya... cuman berbagi pengalaman, maaf kalau kesannya riya). Soalnya waktu itu seorang teman sempat bertanya, "Tidak masalah saja bagimu Lim, dengan senang hati aja menerimanya?" saya cuman bisa tersenyum, ya mau gimana lagi.

1 tahun, 9 bulan saya bekerja di media online tersebut. Akhirnya kaki ini mengantarkan saya ke Kota Jakarta. Di sini, di umur 29 tahun, saya memulainya dari awal. Tinggalpun di tempat saudara, dan saya mencoba melamar pekerjaan kian kemari ke berbagai perusahaan. Tujuh bulan saya terasa diombang ambing oleh keriuhan kota Jakarta. Penolakan, gagal dapat kerja karena sudah melewati interview, tak ada panggilan sama sekali. Lengkap deh kekecewaannya, namanya juga pengangguran agak sensitif kali ya? he... he...

Rasa frustasi dan kekecewaan yang berlebihan juga tak dapat dielakkan. Padahal pada Januari 2018 saya telah diajak bergabung oleh teman untuk bekerja di tempat dia bekerja. Karena berbagai pertimbangan saya belum memenuhi ajakan tersebut. Kalau di awal saya tahu segitu rumitnya mendapatkan pekerjaan di Jakarta ini. Saya ngak akan pikir panjang deh, yang penting dapur ngepul dan kerjaannya halal.

Nah, selama 7 bulan itu saya ngapain aja. Pertama bantu saudara jualan, namanya juga orang Padang, kebanyakan jualan. Kedua, ikut dalam komunitas Bloggers Sudut Istana. Hal ini berawal dari undangan Tim Komunikasi Presiden (TKP) yang mengundang saya dan temen-teman bloggers lainnya untuk ke Jakarta 11 Desember 2017. Padahal saya sudah di Jakarta lho he...he...

Sebagian Bloggers  dari provinsi di Indonesia di undang dalam Fokus Grup Discusion (FGD) oleh Tim Komunikasi Presiden dan kegiatan itupun berlanjut beberapa bulan kemudian. Tentunya hal ini tidak lepas dari hasil kerja saya waktu masih di Padang dulu. Saya aktif sebagai Bloggers di Sumbar, dan pada waktu itu dapat juara III (ini bukan pamer ya, hanya bagi saya suatu yang kita kerjakan positif tentunya memberi manfaat nantinya, walaupun demi bertahan hidup di Ibukota).

Akhirnya, April 2018 saya bekerja di perusahaan yang teman saya bangun, yang awalnya belum saya berikan kepastian untuk bergabung karena berbagai pertimbangan. Intinya hidup cukup itu ya cukup (mengutip kutipan Aktor Reza Rahadian).
OWNERNYA NGAJAK BERBUKA BERSAMA, NGAK SALAH DI DAERAH THAMRIN CITY

Awalnya saya tinggal di daerah Tangerang Selatan, sekarang pindah ngekos di daerah Jakarta Pusat. Sudah hampir tiga bulan di sini, semuanya berjalan masih normal. Suasana cukup nyaman, pekerjaan buka laptop, buka E-mail, buka WhatsApp, upload foto, memantau packing dan pengiriman barang serta mendengarkan curhatan dan keluhan customer di pagi hari. 

Dan satu lagi kerjanya berbelanja keperluan kantor, pekerjaan apa itu? multifungsi kali!!! Ngak kok, biasa saja... Yang penting Happy, Amakmu jauh lebih susah dulunya, mencangkul di ladang dan beternak sapi demi kau tamat kuliah.

Sekarang jemput lagi impianmu dan mulai dari yang baru. Kasih kabar Amakmu secepatnya, kalau kamu akan balik kampung untuk menemuinya dan bercerita rencanamu kedepannya.


Catatan: Ini hanya cerita singkat dan bukan bermaksud untuk menjelek-jelekkan sesuatu. Saya tahu orang terdekat akan paham dan tahu persoalan sebenarnya. Mohon maaf ya soal ketidaknyamanannya ini...




Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.