Malas!!! Membudaya

Senin, April 20, 2009
Oleh Qalbi Salim
Budaya juga bisa dikatakan suatu tradisi atau kebiasaan yang terjadi di dalam kehidupan masyarakat. Masyarakat sudah tentu membudayakan sesuatu yang sudah dikerjakan dalam waktu yang sudah lama, mulai dari jaman dahulu hingga saat ini. Dapat juga dikatakan bahwa budaya itu muncul dalam kehidupan masyarakat.

Kalau budaya yang mengarah pada hal yang positif tentunya membuat masyarkat tersebut akan diuntungkan. Tapi bagaimana budaya yang sudah mengarah pada hal yang negatif? Sudah pasti akan membuat kelompok masyarakat tersebut akan celaka. Namun bagaimana dengan sikap masyarakat khususnya kalangan remaja yang sudah membudayakan sikap malas. Seperti yang telah diketahui bahwa remaja adalah generasi muda yang meneruskan cita-cita bangsa ini.

Mungkin dalam kehidupan sehari-hari, banyak sekali ditemukan budaya malas pada diri remaja. Misalnya saja di saat guru-guru di sekolah memberikan tugas-tugas sekolah, berupa pekerjaan rumah, tugas kelompok, membuat ringkasan, dan disuruh membaca buku. Namun masih banyak remaja yang mengeluh atas tugas-tugas yang diberikan, hanya segelincir kecil dari remaja yang dengan senang hati ingin mengerjakan tugas yang telah diberikan.

Malah kebanyakan remaja hanya senang untuk keluyuran tidak tahu arah. Para remaja hanya memikirkan yang terjadi di saat ini, tampa memikirkan yang akan terjadi masa yang akan datang. Apalagi ditambah dengan kenakalan-kenakan remaja di dalam keluarga, sekolah, maupun masyarakat. Remaja-remaja tersebut sangat susah untuk diatur dan diarahkan, hanya memonjolkan sifat egois dan emosional.

Membudayanya malas di kalangan remaja tidak dapat dipungkiri lagi, hal ini disebabkan karena pengaruh dari diri pribadi dan juga disebabkan kerena lingkungan luar. Dari diri pribadi karena kurangnya motivasi diri dalam melaksanakan sesuatu baik dalam belajar maupun dalam melaksanakan aktifitas lainnya, remaja merasa bahwa yang dikerjakan tidak jelas manfaatnya. Kalau dari lingkungan luar juga disebabkan karena kurangnya perhatian dan pengawasan atau pantauan terhadap diri remaja.

Tentunya yang bertanggungjawab terhadap semua masalah ini adalah ketiga aspek lingkungan, seperti lingkungan keluarga, lingkungan sekolah dan lingkungan masyarakat. Ketiga lingkungan tersebut sangat berpengaruh terhadap sikap malas atau tidaknya remaja. Ketiga aspek tersebut harus berjalan beriringan satu sama lain, tidak boleh dipisahkan. Jika salah satu aspek tersebut tidak berjalan dengan optimal tentunya akan mempengaruhi perkembangan dari remaja tersebut, jika perkembangan remaja terganggu tentunya akan membuat remaja malas.

Sebaiknya remaja tidak perlu membudakan sikap malas dalam diri, jika sudah mengatakan malas pada diri pribadi tentunya akan mempengaruhi keberhasilan remaja dan membuat tujuan hidup tidak akan tercapai. Maksudnya tujuan hidup bahagia di dunia dan di akhirat.

Oleh karena, saatnya para remaja untuk menunjukkana bahwa waktu yang ada tidak akan sia-sia lagi. Tekatkan dalam diri tidak ada lagi budaya malas, mari menuju pada budaya sebagai seorang yang terdidik dan mempunyai ilmu pengetahuan. Hal ini dapat dilakukan jika dalam diri remaja harus memperjelas tujuan hidup, remaja harus mempertimbangkan dampak positif dan negatife dari seseuatu yang dilakukan. Remaja juga harus mampu untuk mengatur waktu dengan sebaik-baiknya, harus mampu mengoptimal kesempatan yang telah diberikan.

Selain remaja sudah mampu mengendalikan dirinya, lingkungan keluarga, lingkungan sekolah, lingkungan masyarakat harus mampu memberikan motivasi dan pengawasan pada remaja. Ketiga aspek tersebut harus memantau perkembangan dari remaja itu sendiri dan memberikan bimbingan serta arahan di saat remaja membutuhkan uluran tangannya. Kebanyakan sikap malas pada diri remaja juga disebabkan karena tidak adanya uluran tangan kepada remaja di saat para remaja tidak bisa keluar dari masalah mereka dan tidak menemukan penyelesaian masalah yang sedang dihadapi.
Mahasiswa Pend. TIK UNP BP 07
Aktif di SKK Ganto
Diberdayakan oleh Blogger.