Mahasiswa dan Dunia Kerja

Rabu, April 22, 2009
Oleh Qalbi Salim.
Menjadi mahasiswa merupakan impian setiap orang. Tiap tahunnya para pelajar dari masing-masing sekolah berebutan agar dapat masuk ke dalam dunia kampus, yakni Perguruan Tinggi (PT). Semua tenaga dan dipikiran dikerahkan demi tujuan, bisa diterima menjadi warga kampus. Kepuasan tersendiri yang diperoleh disaat telah mampu menginjakkan kaki di lingkungan kampus. Tibalah saatnya untuk melaksanakan segala aktifitas yang berhubungan dengan perkulihan. Berhadapan dengan tugas-tugas yang menumpuk sudah menjadi santapan mahasiswa setiap harinya. Mahasiswa tidak akan mampu untuk mengelak dari tugas-tugas yang diberikan oleh dosen, karena itulah sebagian kesibukan mahasiswa.

Hanya satu alasan yang membuat mahasiswa betah mengerjakan tugas-tugas perkulihan yaitu bisa diterima di dunia kerja nantinya. Kuliah untuk kerja, itulah sederetan kata yang ada dalam pikiran para mahasiswa di saat melaksanakan aktifitas perkulihan. Semua mahasiswa selalu berpacu-pacu untuk cepat tamat, dengan tujuan bisa secepatnya masuk ke dalam dunia kerja.

Namun sangat disayangkan bagi mahasiswa yang hanya sekedar ingin cepat tamat, tampa memikirkan ilmu yang akan dibawa dan terapkan nantinya disaat terjun di dunia kerja. Kalau hanya ingin cepat tamat, tidaklah menjadi kendala bagi sebagian mahasiswa, tapi yang menjadi kendala saat ini bagaimana mahasiswa mampu menguasai ilmu perkulihan dengan baik dan mempunyai skill yang mampu bersaing di dunia kerja. Seperti yang telah diketahui persaingan dalam dunia kerja sangat ketat. Tidaklah mampu lembaga pemerintahan maupun lembaga swasta secara keseluhan menampung para pelamar kerja tiap tahunnya.

Dalam perkulihan mahasiswa kebanyakan hanya memperoleh teori-teori dari suatu ilmu baik diperoleh dari dosen maupun dari buku bacaan. Tapi sejauh mana pengaplikasian masih menjadi sebuah pertanyaan, yang harus dijawab oleh semua mahasiswa. Kalau keseluruhan mahasiswa sudah mampu mengaplikasian ilmu yang telah dituntut dengan baik, kenapa kebanyakan mahasiswa masih bingung dengan dunia kerja? Kebanyakan mahasiswa setelah tamat tidak tahu ingin kerja apa? Kebingungan mahasiswa selama ini sangat disayangkan sekali, padahal mahasiswa kuliah untuk kerja.

Antara dunia kerja dan dunia mahasiswa yakni dunia kampus memang jauh berbeda. Dalam dunia kampus walaupun adanya perlakuan senioritas dan tugas-tugas perkuliahan yang menumpuk, namun belum sebanding dengan keadaaan dalam dunia kerja. Terutama dalam dunia kerja yang bersifat birokratif, seperti dalam pemerintahan. Semua yang diperintahkan oleh atasan harus dilaksanakan mulai dari hal-hal terkecil hingga hal-hal yang besar. Tidak ada waktunya untuk mengeluh, dan melalaikan tugas yang telah diberikan. Jika lalai dalam melaksanakan tugas, siap-siap saja mendapatkan surat pemecatan kerja.

Kalau di dunia kampus, mahasiswa tidaklah terlalu terikat dengan semua aturan. Mahasiswa masih bisa mengelak atas tugas-tugas yang diberikan. Mahasiswa diberikan beberapa kebebasan, ingin mempercepat atau memperlambat studi, tergantung kepada kepribadian mahasiswa masing-masing. Ingin fokus pada perkulihan juga tidak apa-apa, ingin jadi seorang aktivis juga tidak masalah, ingin kuliah sambil kerja juga dibolehkan. Mahasiswa tidak terlalu terikat dengan aturan yang birokratif.

Namun mahasiswa juga memandang bahwa dunia kerja merupakan tujuan hidup. Merasa gagallah mahasiswa jika setelah tamat tidak mendapatkan pekerjaan. Mahasiswa selalu beranggapan bahwa setelah masuk pada dunia kampus, akhirnya akan terjun ke dalam dunia kerja. Namun tidak semua mahasiswa yang mampu untuk terjun ke dalam dunia kerja, sesuai dengan ilmu yang dipelajari pada saat perkulihan. Banyak dijumpai dalam kehidupan masyarakat, mahasiswa yang telah tamat sebelumnya berprofesi sebagai mahasiswa namun akhirnya berprofesi sebagai pengangguran.

Oleh karena itu, kreatifitas para mahasiswa sangat dibutuhkan, baik kreatif dalam mencari peluang kerja maupun kreatif dalam melaksanakan perkulihan. Mahasiswa harus mampu mencari peluang dan memanfaatkan peluang yang telah diperoleh dengan sebaik mungkin. Misalnya saja, memanfaatkan kesempatan kuliah dengan baik dan mencari aktivitas di samping perkulihan, yaitu aktivisas yang mampu memberikan ilmu-ilmu yang bisa diterabkan nantinya, disaat terjun ke dalam dunia kerja.

Dengan ada keahlian sampingan, di samping ilmu yang diperoleh saat perkulihan, kemungkinan besar akan memberikan kesempatan yang besar kepada mahasiswa untuk di terima di dunia kerja. Kerena dengan mengikuti kegiatan sampingan disaat kuliah akan memberikan nilai plus bagi mahasiswa itu sendiri. Seperti aktif dalam organisasi-organisasi mahasiswa, kuliah sambil kerja dan mencari keahlian-keahlian lainnya.

Mungkin yang harus menjadi perhatian para mahasiswa, bahwa ilmu ataupun keahlian terdapat dimana saja, sekarang saatnya bagi para mahasiswa untuk memburu dan merangkul ilmu sebanyak-banyaknya. Jika sudah mempunyai banyak keahliahan akan mempermudah mahasiswa itu sendiri untuk terjun ke dalam dunia kerja, tampa harus mempertimbangan, ingin kerja apa? Dan ingin kerjanya di mana?

Belumlah dikatakan berhasil seseorang, jika hanya mempunyai satu keahlian apalagi hanya mengetahui ilmu yang dipelajari di jurusan pada saat kuliah. Orang yang hanya mengetahui satu keahlian saja, tentu akan ketinggalan dan kalah bersaing dengan orang lain. Oleh sebab itu, sekarang saatnya haus akan ilmu pengetahuan, jika sudah haus ilmu pengetahuan, tentunya akan mempunyai skill yang bisa untuk dibangagakan. Akhirnya akan mempermudah untuk terjun ke dalam dunia kerja.

Mahasiswa Pend. TIK UNP BP07
Aktif di SKK Ganto
Diberdayakan oleh Blogger.