Solidaritas untuk Palestina
Kekejaman Israel terhadap Palestina sangat mengentuh sekali ke hati mahasiswa. Kenapa tidak? Penyiksaan yang dilakukan Israel terhadap Palestina sangat tidak berperikemanusian. Karena begitu mengentuhnya di hati mahasiswa kekejaman yang dilakukan Israel. Segala tindakan dilakukan oleh mahasiswa yang mengatas namakan solidaritas untuk Palestina. Kalau memungut sumbangan untuk membantu masyarakat Palestina yang telah dirampas haknya oleh Israel adalah suatu hal yang biasa.
Tapi kejadian yang saya temui waktu sangat diluar dugaan. Tindakan yang dilakukan oleh sekelompok mahasiswa waktu itu sangat menunjukkan kreatifitas, tapi juga mempermalukan hati nurani para mahasiswa. Saat itu saya sedang berjalan di Fakultas Bahasa Sastra dan Seni UNP. Saya begitu kagum dan terharu, karena saya mendapati sekelompok mahasiswa sedang menjalankan sumbangan atas nama solidaritas untuk Palestina.
Salah seorang mahasiswa dari kelompok itu memetik gitar dengan semangatnya dan mahasiswa yang lainnya menyanyikan lagu dangdut bersahut-sahutan. Mungkin bisa dibayangkan bagaimana hiruk-pikuknya mahasiswa menyanyikan lagu dangdut secara bersama-sama. Tidak hanya diiringi gitar dan paduan suara waktu itu, ada juga mahasiswa yang lainnya memukul-mukul rebana. Semua mahasiswa yang melihat pasti langsung memahami kegiatan itu untuk membantu masyarakat Palestina, karena waktu itu salah seorang mahasiswa begitu semangatnya mengibarkan-ngibarkan tiga bendera sekaligus yang diikatkan pada sebuah kayu. Pada bagian atasnya diikatkan bendera Indonesia, bagian tengah bendera Palestina dan terakhir bendera UNP. Dia mengibarkan ketiga bendera tersebut kekiri kanan seperti pejuang palestina yang akan merampas haknya kembali.
Salah seorang mahasiswa dari kelompok itu memetik gitar dengan semangatnya dan mahasiswa yang lainnya menyanyikan lagu dangdut bersahut-sahutan. Mungkin bisa dibayangkan bagaimana hiruk-pikuknya mahasiswa menyanyikan lagu dangdut secara bersama-sama. Tidak hanya diiringi gitar dan paduan suara waktu itu, ada juga mahasiswa yang lainnya memukul-mukul rebana. Semua mahasiswa yang melihat pasti langsung memahami kegiatan itu untuk membantu masyarakat Palestina, karena waktu itu salah seorang mahasiswa begitu semangatnya mengibarkan-ngibarkan tiga bendera sekaligus yang diikatkan pada sebuah kayu. Pada bagian atasnya diikatkan bendera Indonesia, bagian tengah bendera Palestina dan terakhir bendera UNP. Dia mengibarkan ketiga bendera tersebut kekiri kanan seperti pejuang palestina yang akan merampas haknya kembali.
Kejadian waktu itu, saya teringat para pengamen yang ada di rumah-rumah makan, kalau di rumah makan pengamen wajar membawakan beberapa lagu agar memberikan uang berapa adanya. Tapi waktu itu malah sekelompok mahasiswa meminta sumbangan untuk masyarakat Palestina harus ngamen dulu, kayaknya perlu juga dipertanyakan hati nurani mahasiswa, masa temannya harus ngemen dulu baru dikasih sumbangan. Saya saat itu hanya tersenyum kecil dan merasa bangga atas sikap yang dilakukan mahasiswa. Dua jempol dariku mahasiswa, hidup mahasiswa.
Mahasiswa Pend. TIK UNP BP 07
Aktif di SKK Ganto