Ujian itu, Namanya SNMPTN

Kamis, Juli 02, 2009
Oleh Qalbi Salim
Bagi para mantan siswa Sekolah Menengah Atas (SMA) dilarang untuk terlalu larut dalam rasa bangga dan bahagia , walaupun sudah lolos dari rintangan Ujian Nasional (UN) dan mendapatkan nilai yang memuaskan. Dalam hidup rintangan itu selalu ada dan harus dilalui, bagi para mantan siswa SMA yang mempunyai keinginan masuk Perguruan Tinggi Negeri (PTN), tentunya akan menempuh rintangan yang bernama Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN).


Walaupun sekarang namanya SNMPTN, tapi selalu memakan korban tiap tahunnya. Hanya sekedar perubahan nama, dengan sistem yang tidak jauh berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya. Misalnya saja untuk tahun sekarang ada sedikit perbedaan dalam melakukan penilain, SNMPTN tahun ini memperhatikan merata atau tidaknya kemampuan para mantas siswa SMA dari tiap-tiap mata pelajaran. Nilai lebih tinggi tidak menjamin untuk lolos SNMPTN, nilai 500 bisa gagal dan nilai 475 bisa diterima. Jika nilai 500 hanya menonjolkan sebagian mata pelajaran, tapi terkendala pada mata pelajaran lainnya tapi nilai 475 dengan mata pelajaran yang merata maksudnya para mantan siswa SMA menjawab dengan betul soal-soal SNMPTN dengan berimbang, besar kemungkinan akan diterima di PTN.

Dengan terbatasnya daya tampung masuk PTN, tentunya bagi para mantan siswa SMA harus menemukan alternatif lainya untuk bisa masuk dalam dunia kampus yakni perkulihaan. Jika gagal dalam SNMPTN harus ada pilihan lainnya atau membuat perencanaan dimasa yang akan datang, intinya jangan terlalu berharap pada satu hal saja.

Rasa kecewa, putus asa, dan diri yang menyalahi keadaan akan selalu ada pada diri para mantan siswa SMA yang gagal dalam SNMPTN. Tekanan mental yang kuat pasti akan selalu membayangi tiap hari, kadang kala ada juga para mantan siswa SMA yang selalu mengalahi diri sendiri. Sering bermenung dan merasa keberhasilan tidak akan menghampiri dirinya lagi.

Seharusnya hal seperti itu tidak perlu terjadi kepada diri para mantan siswa SMA, para mantan siswa SMA harus bersemangat dan merasa optimis bahwa keberhasilan pasti akan diperoleh, sekarang waktunya yang belum tepat. Tuhan pasti telah merencanakan kesuksesan pada hal yang lain dan pada waktu yang lain pula. hal yang perlu dipahami bagi para mantan siswa SMA “jika kegagalan menghampiri diri kita, kita harus mengetahui apa penyebab kegagalan tersebut dan memperbaiki penyebabnya dimasa yang akan datang”.

Para mantan siswa SMA harus merenung sejenak memikirkan penyebab kegagalan dalam SNMPTN, misalnya penyebabnya kurangnya persiapan dalam menghadapi ujian SNMPTN atau kurang selektif dalam memilih jurusan maksudnya tidak mempertimbangkan kemampuan diri dengan jurusan yang dipilih dalam SNMPTN.

Oleh karena itu, bagi para mantan siswa SMA yang tidak diberi kesempatan pada saat ini jangan berkecil hati dulu, tidak hanya satu gerbang menuju kesuksesan. Para mantan siswa SMA yang gagal harus merancang program untuk masa yang akan datang, dan memikirkan apa yang akan dilakukan nantinya. Salahnya satunya dengan memperbaiki kesalahan yang telah dilakukan, jika kesalahanya kurangnya persiapan tentunya hal seperti itu bisa dilakukan dengan belajar dengan maksimal dan mengikuti Bimbingan Belajar (Bimbel) untuk mengikuti SNMPTN pada tahun selanjutnya.

Jangan merasa malu untuk mengikuti SNMPTN pada tahun selanjutnya, karena kebanyakan orang-orang yang selalu berusaha dan merasa yakin akan berhasil dan memperoleh apa yang diinginkannya. Bagi para mantan siswa SMA yang memang berkeinginan untuk terjun dalam dunia kampus harus jeli dalam mencari informasi, karena saat ini banyak jalur masuk menuju Perguruan Tinggi Negeri maupun Swasta, di PTN saat ini juga ada penyeleksian SNMPTN yang ke dua, yakni Non Reguler.

Mahasiswa Pend. TIK BP 07
Fakultas Ilmu Pendidikan, UNP
Diberdayakan oleh Blogger.