Surau Mahasiswa Masih Sekadar Wacana
Sejak 31 Desember tahun 2007 lalu, telah terbentuk kesepakatan kerja sama antara empat lembaga, yakni UNP, IAIN Iman Bonjol, Yayasan Amal Saleh (YAS), dan Islamic Centre. Kesepatan itu berupa seluruh perguruan tinggi yang ada di Sumatera Barat akan membangun 100 Surau Mahasiswa dalam target tahun 2008-2010. UNP sendiri waktu itu diwakili Rektor, Prof. Dr. Z. Mawardi Efendi, IAIN Iman Bonjol diwakili oleh PR III nya, Prof. Salmadanis, YAS oleh Dr. Mochtar Naim, sedangkan Islamic Centre sendiri diwakili oleh Khaidir yang dulunya mahasiswa UNP. Namun keberadaan Surau Mahasiswa sampai sekarang tak kunjung kelihatan. Kesepakatan pun, tinggal kesepakatan.
Sebelumnya, YAS di bawah pimpinan Dr. Mochtar Naim., telah mendirikan lima surau mahasiswa yang bertempat di wilayah Air Tawar Barat. Salah satunya yang ditempati, M. Arif, mahasiswa Teknik Sipil 2005, yaitu surau mahasiswa V (Jl. Sri Gunting No. 25). Ia sangat menyayangkan, sampai sekarang belum ada kejelasan dari kesepakatan tentang surau mahasiswa sejak akhir tahun 2007 lalu. Padahal, kata Arif, yang juga Ketua di Surau Mahasiswa V ini, sangat banyak manfaatnya bagi mahasiswa yang tinggal di surau mahasiswa. “Di samping memperoleh ilmu di bidang akademik juga ilmu agama, karena di surau mahasiswa selalu diadakan pengajian agama tiap minggunya,” jelas Arif kepada Ganto, beberapa waktu lalu.
Tak hanya itu, Arif menambahkan, di surau mahasiswa dapat memunculkan rasa kekeluargaan dan jiwa sosial tinggi dikalangan mahasiswa karena hidup secara bersama dan segala sesuatu di kerjakan secara bersama-sama. Juga, lebih hemat dibandingkan tinggal di cost, demikian jelas Arif.
Untuk lebih jelasnya, perwakilan mahasiswa dari Islamic Centre waktu itu, Khaidir, menyebutkan telah terjadi kesepakatan dengan UNP juga untuk melanjutkan program dari UNP sendiri, asrama putri. Khaidir juga menyesalkan belum adanya tindak lanjut dari kesepakatan itu, Tapi Khadir juga menjelaskan YAS akan tetap jalan dengan konsep suraunya walaupun tak mendapatkan respon dari pihak rektorat. “Pihak rektorat ditagih dulu baru bergerak,” Ujar Khaidir di Islamic Centre.
Khaidir juga menuturkan yang menjadi kendala Surau Mahasiswa saat ini kerena kurangnya dana dan Sumber Daya Manusia (SDM) yang akan membantu dalam pengelolaan nantinya, baik dalam mencari donatur maupun pihak-pihak yang akan mengembangkan Surau Mahasiswa.
. Saat dimintai penjelaskan kepada Dr. Mochar Naim, menjelaskan bahawa ia hanya memberikan bagaimana konsep surau mahasiswa untuk diterapkan pada perguruan tinggi di kota Padang. Tujuannya pun, ujar Mochtar, agar mahasiswa kembali ke surau, sesuai dengan budaya orang minang dulunya. “Diterapkan atau tidaknya, itu terpulang pada pihak universitas,” ujar Mochtar, Jumat (27/3).
Saat dikonfirmasikan kepada PR III UNP, Drs. H. Alizamar, M. Pd. Kons.,ia membenarkan telah terjadi kerja sama antar UNP dengan YAS dalam pembentukan Surau Mahasiswa. Namun pihak UNP tak bisa menggalang dana untuk pembangunan surau mahasiswa itu. Alizamar mengatakan dana UNP hanya dapat digunakan sesuai aturan keuangan Negara. Dalam penjelasannya, Alizamar mengatakan pihak universitas tengah mengupayakan mencari pihak ketiga untuk memberi bantuan, tapi sampai saat ini belum ada yang bersedia. “Tapi saat ini kita sedang mendekati perusahan tertentu, tapi tidak usah di sebutkan namanya,” tulis Alizamar melalui pesan singkatnya, Sabtu (4/4). Salim