Katanya Tamu Negara!
Blogger Kota Padang dan Tim Komunikasi Presiden |
Kamis, 7 Desember 2017 “Assalamualaikum..mas Qalbi Salim apa kabar ? Saya Lasmi Purnawati dari
Tim Komunikasi Presiden. Begini mas.. Tim Komunikasi Presiden bermaksud
mengundang Blogger Padang yg menjadi juara 1,2 & 3 pd acara Flash Blogging
yg pernah diadakan ditambah satu orang koordinator Blogger untuk hadir pada
kegiatan FGD yg akan dilaksanakan oleh Tim Komunikasi Presiden di Jakarta yg
rencananya dilaksanakan Senin tgl 11 Desember 2017. Untuk hal tersebut kami
membutuhkan informasi nama lengkap sesuai KTP dan kesediaannya. Terimakasih”, itulah pesan yang masuk
melalai Platform WhatApps Saya siang itu.
Focus Grup Discusion |
Tertanda Lasmi Purnawati dari Tim Komunikasi Presiden,
sepintas ingatan Saya ke Bapak Jokowi. Jadi ini timnya Bapak Jokowi yang
mengundang Saya? Hm…hm… Kegirangan, tentu… Ada dua alasan yang membuat Saya
kegirangan, pertama Saya hampir dua bulan sudah di Jakarta, tapi belum memiliki
kerja tetap. Masih membantu usaha saudara di sini. Kedua, Saya merasa senang
karena akan bertemu dengan Blogger-blogger seluruh Indonesia, tentunya akan
nambah teman dan wawasan baru. Minimal lingkungan pertemanan Saya ngak itu-itu
saja. Karena temanya “Presiden Jokowi di mata para Bloggers Indonesia”.
Untuk mengikuti acara Focus
Grup Discusion (FGD) ini Saya
hanya diminta untuk menyiapkan Paper atau Slide Power Poin. Ya hanya itu, namun
Saya bingung, mau menulis apa tentang Bapak Jokowi. Apalagi Saya baru di sini
dan ngak bawa laptop, semuanya ditinggal di Padang. Ya udah… Saya bikin
kerangkanya aja dulu, ntar pinjam laptop teman deh menjelang ketempat
penginapan.
Ruangan Kerja Pak Sukardi Rinakit |
Beberapa jam menjelang FGD, Saya dan teman-teman Blogger
asal Padang lainnya, Alizar, Wendi dan Ubay sebagai koordinator memutuskan
untuk cari tempat makan dulu. Karena kata Alizar, “Di manapun berada, orang
Padang kalau mau makan! Yang dicari ya rumah makan Padang,” Kebetulan di dekat
penginapan ada warung rumah makan Padang, soal rasa bisa dikatakan lumayanlah
he..he..
Kami pun memutuskan untuk ke Istana menggunakan transportasi
online. ‘Tamu Negara ya?’ ujar petugas keamanan. Yang sebelumnya Dia mencekal
kami masuk lingkungan istana Negara, karena pengemudi taxi yang kami tumpangi
tidak menurunkan kaca mobil. Pantas Saja ditegur. Teguran itulah yang membuat
Wendi memperlihatkan undangan resmi dari Sekretariat Kabinet Republik
Indonesia.
Ketika kami telah tiba di Sekretariat Kabinet Republik
Indonesia, orang yang pertama kami temui pertama kali selain petugas keamanan
adalah Mas Karjono. Dialah yang membantu
mengurus keberangkatan dan penginan kami selama di Jakarta. Orangnya ramah dan
Sopan. Padahal kami ini bukanlah siapa-siapa. Kamipun dipersilahkan memasuki
ruangan. Ruangan itu masih kosong, “Mana peserta yang lain”, gumamku. “Apakah
cuman kita berempat yang hadir, peserta provinsi yang lain mana”, hal ini
menjadi pertanyaan dalam diamku hingga Tim Komunikasi Presiden datang.
Kami berempat dalam ruangan itu hanya diam menunggu
kejelasan selanjutnya, ada apa ini? Kami mau diapakan? Ha ha. Ternyata, FGD
tiap-tiap provinsi harinya dibedakan. Namun, waktu itu Saya tidak tahu
alasannya. Kenapa kami berempat dihadapkan dengan 6 orang Tim Komunikasi
Presiden. Dari keenam orang itu cuman 1 orang yang Saya kenal, karena menjadi
pemateri acara Blogger di Padang 25 September 2017 kemarin ini. Sebenarnya apa
yang dibutuhkan dari kami ini? Saya merasa situasinya cukup tegang, karena 4 vs
6.
Bapak Sukardi Rinakit dan Blogger Kota Padang |
Dia akhir penyampaian materi, datanglah seorang lelaki.
Sepertinya Saya pernah ketemu dia, Sukardi Rinakit (Staff Khusus Presiden).
Karena waktu acara di Padang, Pak Sukardi juga menyempatkan hadir, beliau
banyak bercerita. Pengalaman semasa menjadi Staff Khusus Presiden, sejak jaman
Gus Dur dan Jokowi.
Pengalaman yang beliau ceritakan kebanyakan humor, bisa
dikatakan 100%nya humor. Beliau berbagi sisi lain dari seorang pemimpin, selama
beliau menemani keseharian sang pemimpin. Seperti bapak Jokowi yang lebih
memilih memakai baju putih kodian dari harga yang mahal. “Kira-kira harga satu
bajunya 150.00-200.00 lah”, cerita Sukardi waktu itu.
Oh ya sebenarnya acara FGD ini di mulai jam 13.00 hingga 15.00,
Namun karena keanakan cerita dengan Pak Sukardi, akhirnya FGD seselai jam
16.30. Rencana setelah selesai acara ingin berfoto di Istana. Namun, kerana
hujan, jadinya batal. “Tahun depan ajalah, rencana akan diundang lagi ke sini”
ujar Lasmi Purnawati (orang yang pertama kali memberitahu kami untuk ke Sekretariat
Kabinet Republik Indonesia.
“Mudah-mudahan ya Mbak”
guman Saya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar