Jokowi, Bapak Pembangunan Jilid ll
Jokowi |
Tiga tahun, 1 bulan, 22 hari
kepemimpinan Bapak Jokowi telah memperlihatkan kemajuan yang signifikan,
terutama di sektor pembangunan. Jokowi boleh dikatakan sebagai bapak
pembangunan jilid ll setelah Soeharto.
Pembangunan infrastruktur jalan,
jembatan dan sarana transportasi udara, laut dan darat menjadi prioritas Jokowi
sejak dilantik menjadi Presiden RI 20 Oktober 2014 lalu. Gebrakan Jokowi dalam
membangun infrastruktur di Indonesia, seperti “Sungai Begawan Solo” mengalir
hingga jauh.
Dalam masa pemerintahan 2014-2019 Jokowi
akan menggenjot aneka proyek infrastruktur di dalam negeri. Hal ini dapat
dilakukan setelah subsidi bahan bakar minyak (BBM) dinaikkan. Sehingga negara
dapat menghemat hingga lebih dari Rp 100 triliun dari pengalihan subsidi tersebut.
Dana sebesar itu akan digunakan di sektor produktif, salah satunya adalah infrastruktur.
Program Pembangunan Infrastruktur itu
berada pada lokasi 15 bandara dan 24 pelabuhan dari Aceh hingga Papua.
Sedangkan dari data Bappenas RI menunjukkan program infrastruktur itu akan
membangun jalan baru 2.650 Km, Jalan Tol 1000 Km, pemeliharaan jalan 46.770 Km,
pembangunan Jalur KA 3.258 Km di Jawa, Sumatera, Sulawesi dan Kalimantan.
Kemudian pembangunan 15 bandara baru,
pengadaan 20 pesawat perintis, pengembangan bandara untuk pelayanan cargo udara
di 6 lokasi, pembangunan 24 pelabuhan baru, pengadaan 26 kapal barang perintis,
pengadaan 2 kapal ternak, pengadaan 500 unit kapal rakyat.
Selanjutnya pembangunan pelabuhan penyeberangan
di 60 lokasi, pengadaan kapal penyeberangan perintis sebanyak 50 unit,
pembangunan BRT di 29 kota, pembangunan angkutan massal cepat di kawasan
perkotaan, 6 kota metropolitan dan 17 kota besar.
“Bekerja, bekerja, bekerja” sebagai slogan pemerintahan Jokowi ternyata membuahkan
hasil yang menakjubkan dalam menjalankan program kerja terutama pembangunan.
Program kerja yang dirancang di awal
pemerintahannya mulai terealisasi, walaupun di awal pemerintahan Jokowi
mengambil kebijakan yang tidak populer, yakni menaikkan subsidi bahan bakar
minyak (BBM).
Kebijakan yang tidak populer itu
kemudian didramatisir dengan berita-berita finah dan memutar balikan fakta.
Namun, Jokowi membuktikannya dengan "Kerja Nyata" dan niat lurus
untuk bangsa dan negaranya dengan belbagai capaian.
Bidang
Infrastruktur
Pembangunan bidang infrastuktur dimulai
dari pembangunan Tol, salah satunya pembangunan Tol Kualanamu-Deli
Serdang-Tebing Tinggi Sumut.IST. dan Tol Trans Jawa Sumatera.
Pada pembangunan ini Jokowi berkomitmen
untuk membangun infrastruktur secara komprehensif. Termasuk di dalamnya adalah
transportasi umum yang terintegrasi di darat, laut dan udara serta peningkatan
kapasitas jalan, melalui pelebaran jalan, penambahan jalan baru dan pembangunan
jalan tol.
Pembangunan jalan tol era setahun Jokowi
menunjukkan hasil yang signifikan. Berdasarkan laporan kemajuan pelaksanaan per
Agustus 2015 lalu dari Menteri PUPERA pembangunan jalan tol antara lain Jalan
Tol Trans Jawa.
Pelabuhan Laut Sibolga.IST dan Pelabuhan
Tapaleo di Halmahera Tengah.IST Pembangunan
era Jokowi memang adil dan merata di Indonesia. Pembangunan tol juga dibangun
Sulawesi Utara. Seperti pembangunan Tol-Manado Bitung, Pengadaan lahan dari Ringroad
Manado-SS Sukur, SS Sukur-SS Airmadidi, kemudian Tol
Balikpapan-Samarinda.Kebijakan Jokowi dalam membangun infrastruktur di
Indonesia seperti “raksasa”.
Pembangunan Jalan Trans di Perbatasan
Indonesia juga dibangun dan merupakan proyek luar biasa yang selama ini
terabaikan oleh pemerintah. Jalan Perbatasan Semasa pemerintahan Presiden
Jokowi berkomitmen untuk membangun dari pinggiran terus dilakukan, seperti
seperti jalan perbatasan Kalimantan yang berbatasan langsung dengan Malaysia.
Terdapat 9 ruas jalan yang membentang
sepanjang 771,36 kilometer dari Kalimantan Barat, Kalimantan Timur hingga
Kalimantan Utara. Selanjutnya jalan perbatasan NTT terdapat 6 ruas dengan total
panjang mencapai 171,56 kilometer.
Trans Papua
Kemudian Jalan Trans Papua, terdapat 12 ruas
yang jika tersambung semua akan mencapai 4.325 kilometer. Keduabelas raus
tersebut adalah: Ruas 1 Merauke-Tanah Merah-Waropko, Ruas 2 Waropko-Oksibil,
Ruas 3 Dekai-Oksibil, Ruas 4 Kenyam-Dekai, Ruas 5 Wamena-Habema-Kenyam-Mamugu.
Ruas 6 Wamena-Elelim-Jayapura, Ruas 7
Wamena-Mulia-Haga-Enarotali, Ruas 8 Wageta-Timika, Ruas 9
Enarotali-Wageta-Nabire, Ruas 10 Nabire-Windesi-Manokwari, Ruas 11
Manokwari-Kambuaya-Sorong, Ruas 12 Jembatan Holtekamp.
Saat ini jalan Trans Papua yang sudah
tersambung cukup panjang yaitu 3.498 kilometer, dengan kondisi aspal mencapai
2.075 kilometer dan sisanya masih berupa tanah/agregat.
MRT dan LRT
Pembangunan jalur Transportasi Massal di
Jakarta, yaitu MRT dan LRT yang tertunda selama 24 tahun, pada massa
kepemimpinan Jokowi sudah dimulai pengerjaaannya.
Saat menjabat sebagai Gubernur DKI
Jakarta, Joko Widodo meresmikan dimulainya pembangunan MRT di kawasan Dukuh
Atas. Proyek transportasi massal LRT dan MRT ini dimaksudkan supaya ada solusi
permanen untuk mengatasi kemacetan parah yang terjadi selama ini di Jabotabek.
Pembangunan kedua model transportasi
massal ini ditargetkan dalam 5 tahun harus selesai. Kojasi MRT direncanakan
mulai dari Hotel Indonesia (HI) ke Kampung Bandan. Sedangkan LRT direncanakan
mulai dari Cibubur, Halim, sampai ke Grogol, dan disambung dengan kereta ke (Bandara)
Soetta Ada 7 koridor LRT.
Tol Laut
Pembangunan Pelabuhan Kapal/Tol Laut
dengan nama lain “Pendulum Nusantara” adalah sebuah program terobosan dilakukan
Jokowi yang tidak pernah terpikirkan oleh pemerintah sebelumnya.
Konsep ini memungkinkan Kapal-kapal
besar bolak-balik membawa logistik dari barat ke timur atau sebaliknya.
Pengembangan pelabuhan juga mendorong keberadaan pelabuhan laut dalam sehingga
bisa disinggahi kapal-kapal besar.
Trans Kereta Api
Pemerintah Jokowi akan menggenjot pembangunan
infrastruktur rel kereta api di empat pulau luar Pulau Jawa. Dalam lima tahun, pemerintah
ingin membangun 3.258 kilometer dengan memakan anggaran dana sebesar Rp. 234
triliun.
Dari pemaparan hasil pembangunan
infrastruktur era Presiden Jokowi itu, tentunya kita patut bersyukur dan kita
berharap semua program pemerintahan Jokowi terlaksana dengan baik dan tepat
sasaran. Jadi, wajar Jokowi dinamai bapak pembangunan jilid ll.
(Qalbi
Salim, Focus Group Discussion, Presiden Jokowi di mata para Bloggers Indonesia,
Senin 11 Desember 2017)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar