Jokowi, Bapak Pembangunan Jilid ll

Selasa, Desember 12, 2017
Jokowi
Tiga tahun, 1 bulan, 22 hari kepemimpinan Bapak Jokowi telah memperlihatkan kemajuan yang signifikan, terutama di sektor pembangunan. Jokowi boleh dikatakan sebagai bapak pembangunan jilid ll setelah Soeharto.

Pembangunan infrastruktur jalan, jembatan dan sarana transportasi udara, laut dan darat menjadi prioritas Jokowi sejak dilantik menjadi Presiden RI 20 Oktober 2014 lalu. Gebrakan Jokowi dalam membangun infrastruktur di Indonesia, seperti “Sungai Begawan Solo” mengalir hingga jauh.
Dalam masa pemerintahan 2014-2019 Jokowi akan menggenjot aneka proyek infrastruktur di dalam negeri. Hal ini dapat dilakukan setelah subsidi bahan bakar minyak (BBM) dinaikkan. Sehingga negara dapat menghemat hingga lebih dari Rp 100 triliun dari pengalihan subsidi tersebut. Dana sebesar itu akan digunakan di sektor produktif, salah satunya adalah infrastruktur.

Program Pembangunan Infrastruktur itu berada pada lokasi 15 bandara dan 24 pelabuhan dari Aceh hingga Papua. Sedangkan dari data Bappenas RI menunjukkan program infrastruktur itu akan membangun jalan baru 2.650 Km, Jalan Tol 1000 Km, pemeliharaan jalan 46.770 Km, pembangunan Jalur KA 3.258 Km di Jawa, Sumatera, Sulawesi dan Kalimantan.

Kemudian pembangunan 15 bandara baru, pengadaan 20 pesawat perintis, pengembangan bandara untuk pelayanan cargo udara di 6 lokasi, pembangunan 24 pelabuhan baru, pengadaan 26 kapal barang perintis, pengadaan 2 kapal ternak, pengadaan 500 unit kapal rakyat.

Selanjutnya pembangunan pelabuhan penyeberangan di 60 lokasi, pengadaan kapal penyeberangan perintis sebanyak 50 unit, pembangunan BRT di 29 kota, pembangunan angkutan massal cepat di kawasan perkotaan, 6 kota metropolitan dan 17 kota besar.

“Bekerja, bekerja, bekerja”  sebagai slogan pemerintahan Jokowi ternyata membuahkan hasil yang menakjubkan dalam menjalankan program kerja terutama pembangunan.

Program kerja yang dirancang di awal pemerintahannya mulai terealisasi, walaupun di awal pemerintahan Jokowi mengambil kebijakan yang tidak populer, yakni menaikkan subsidi bahan bakar minyak (BBM).

Kebijakan yang tidak populer itu kemudian didramatisir dengan berita-berita finah dan memutar balikan fakta. Namun, Jokowi membuktikannya dengan "Kerja Nyata" dan niat lurus untuk bangsa dan negaranya dengan belbagai capaian.

Bidang Infrastruktur
Pembangunan bidang infrastuktur dimulai dari pembangunan Tol, salah satunya pembangunan Tol Kualanamu-Deli Serdang-Tebing Tinggi Sumut.IST. dan Tol Trans Jawa Sumatera.

Pada pembangunan ini Jokowi berkomitmen untuk membangun infrastruktur secara komprehensif. Termasuk di dalamnya adalah transportasi umum yang terintegrasi di darat, laut dan udara serta peningkatan kapasitas jalan, melalui pelebaran jalan, penambahan jalan baru dan pembangunan jalan tol.

Pembangunan jalan tol era setahun Jokowi menunjukkan hasil yang signifikan. Berdasarkan laporan kemajuan pelaksanaan per Agustus 2015 lalu dari Menteri PUPERA pembangunan jalan tol antara lain Jalan Tol Trans Jawa.

Pelabuhan Laut Sibolga.IST dan Pelabuhan Tapaleo di Halmahera  Tengah.IST Pembangunan era Jokowi memang adil dan merata di Indonesia. Pembangunan tol juga dibangun Sulawesi Utara. Seperti pembangunan Tol-Manado Bitung, Pengadaan lahan dari Ringroad Manado-SS Sukur, SS Sukur-SS Airmadidi, kemudian Tol Balikpapan-Samarinda.Kebijakan Jokowi dalam membangun infrastruktur di Indonesia seperti “raksasa”.

Pembangunan Jalan Trans di Perbatasan Indonesia juga dibangun dan merupakan proyek luar biasa yang selama ini terabaikan oleh pemerintah. Jalan Perbatasan Semasa pemerintahan Presiden Jokowi berkomitmen untuk membangun dari pinggiran terus dilakukan, seperti seperti jalan perbatasan Kalimantan yang berbatasan langsung dengan Malaysia.

Terdapat 9 ruas jalan yang membentang sepanjang 771,36 kilometer dari Kalimantan Barat, Kalimantan Timur hingga Kalimantan Utara. Selanjutnya jalan perbatasan NTT terdapat 6 ruas dengan total panjang mencapai 171,56 kilometer.

Trans Papua
Kemudian Jalan Trans Papua, terdapat 12 ruas yang jika tersambung semua akan mencapai 4.325 kilometer. Keduabelas raus tersebut adalah: Ruas 1 Merauke-Tanah Merah-Waropko, Ruas 2 Waropko-Oksibil, Ruas 3 Dekai-Oksibil, Ruas 4 Kenyam-Dekai, Ruas 5 Wamena-Habema-Kenyam-Mamugu.

Ruas 6 Wamena-Elelim-Jayapura, Ruas 7 Wamena-Mulia-Haga-Enarotali, Ruas 8 Wageta-Timika, Ruas 9 Enarotali-Wageta-Nabire, Ruas 10 Nabire-Windesi-Manokwari, Ruas 11 Manokwari-Kambuaya-Sorong, Ruas 12 Jembatan Holtekamp.

Saat ini jalan Trans Papua yang sudah tersambung cukup panjang yaitu 3.498 kilometer, dengan kondisi aspal mencapai 2.075 kilometer dan sisanya masih berupa tanah/agregat.

MRT dan LRT
Pembangunan jalur Transportasi Massal di Jakarta, yaitu MRT dan LRT yang tertunda selama 24 tahun, pada massa kepemimpinan Jokowi sudah dimulai pengerjaaannya.

Saat menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo meresmikan dimulainya pembangunan MRT di kawasan Dukuh Atas. Proyek transportasi massal LRT dan MRT ini dimaksudkan supaya ada solusi permanen untuk mengatasi kemacetan parah yang terjadi selama ini di Jabotabek.

Pembangunan kedua model transportasi massal ini ditargetkan dalam 5 tahun harus selesai. Kojasi MRT direncanakan mulai dari Hotel Indonesia (HI) ke Kampung Bandan. Sedangkan LRT direncanakan mulai dari Cibubur, Halim, sampai ke Grogol, dan disambung dengan kereta ke (Bandara) Soetta Ada 7 koridor LRT.

Tol Laut
Pembangunan Pelabuhan Kapal/Tol Laut dengan nama lain “Pendulum Nusantara” adalah sebuah program terobosan dilakukan Jokowi yang tidak pernah terpikirkan oleh pemerintah sebelumnya.

Konsep ini memungkinkan Kapal-kapal besar bolak-balik membawa logistik dari barat ke timur atau sebaliknya. Pengembangan pelabuhan juga mendorong keberadaan pelabuhan laut dalam sehingga bisa disinggahi kapal-kapal besar.

Trans Kereta Api
Pemerintah Jokowi akan menggenjot pembangunan infrastruktur rel kereta api di empat pulau luar Pulau Jawa. Dalam lima tahun, pemerintah ingin membangun 3.258 kilometer dengan memakan anggaran dana sebesar Rp. 234 triliun.

Dari pemaparan hasil pembangunan infrastruktur era Presiden Jokowi itu, tentunya kita patut bersyukur dan kita berharap semua program pemerintahan Jokowi terlaksana dengan baik dan tepat sasaran. Jadi, wajar Jokowi dinamai bapak pembangunan jilid ll.


(Qalbi Salim, Focus Group Discussion, Presiden Jokowi di mata para Bloggers Indonesia, Senin 11 Desember 2017)

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.